Minggu, 03 Mei 2015

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


        

1.1.  Latar Belakang
Bumi yang kita pijak ini adalah bagian dari alam semesta yang begitu luas. Sistem tata surya kita hanya satu dari milyaran bintang yang ada dijagat raya ini. Bisa kita bayangkan betapa kecilnya Bumi ini bila dibandingkan dengan alam. Berbagai bahan pembentuk Bumi terbentuk oleh proses alam yang panjang sejak terbentuknya Bumi. Jangka waktu pembentukkan tersebut dapat kita ketahui dalam ilmu Geologi.
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah dan proses pembentukannya. Dalam Geologi, kita akan mempelajari semua hal tentang seluk beluk Bumi ini secara keseluruhan. Dari mulai gunung-gunung dengan tinggi ribuan meter, hingga palung - palung di dasar samudra.
Materi dasar pembentuk Bumi ini adalah batuan, dimana batuan sendiri adalah kumpulan dari mineral, dan mineral terbentuk dari kristal-kristal. Jadi intinya, untuk dapat mempelajari ilmu Geologi, kita harus menguasai ilmu tentang kristal.
Kristal merupakan suatu padatan atom, molekul atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal yang semua atom dalam padatannya terpasang pada kisi atau struktur kristal yang sama, namun secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Struktur kristal akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada cairan kimianya sendiri.
Kristal juga dapat didefenisikan sebagai zat padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air serta menuruti hukum-hukum ilmu pasti, sehingga susunan bidang-bidangnya mengikuti hukum geometri, jumlah dan kedudukan dari bidangnya tertentu dan teratur. Keteraturannya tercermin pada permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang datar ini disebut sebagai bidang muka kristal. Dua bidang muka kristal yang berimpit selalu membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu kristal (Hukum Steno). Ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk, gambar-gambar dari kristal disebut Kristalografi.
Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. Dahulu, Kristalografi merupakan bagian dari Mineralogi. Tetapi karena bentuk-bentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya maka pada akhir abad XIX, Kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri. Dalam studi Geologi, kita tentunya harus terlebih dahulu menguasai tentang kristal sebelum mempelajari tingkat selanjutnya dalam ilmu Geologi.
(Anonim, 2015)

1.2.  Maksud dan Tujuan
1.2.1.  Maksud
Dalam studi Geologi, tentu kita harus mempelajari tentang kristal dan semua yang berhubungan dengan kristal itu sendiri. Hal ini jelas harus dilakukan karena kristal adalah dasar dari ilmu Geologi itu sendiri. Kristal adalah dasar dari mineral, mineral adalah pembentuk batuan, dan Bumi ini terdiri dari batuan-batuan. Jadi, dalam studi kristal yang dilakukan pada awal studi Geologi ini dimaksudkan agar kita dapat menguasai hal-hal tentang kristal sebagai bekal untuk mempelajari tingkat yang lebih lanjut dalam ilmu Geologi, yang tentunya ilmu Geologi ini sangat bermanfaat bagi manusia.
1.2.2.  Tujuan
Kristalografi :
1)   Menentukan sistem kristal dari berbagai macam bentuk kristal berdasarkan panjang, posisi dan jumlah sumbu kristal yang ada pada setiap bentuk kristal.
2)   Menentukan kelas simetri berdasarkan jumlah unsur simetri setiap kristal.
3)   Menggambarkan semua bentuk kristal berdasarkan parameter dan parametral rasio, posisi dan jumlah sumbu kristal dan bidang kristal yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal baik dalam bentuk proyeksi streografis.
4)   Untuk mengenal bentuk-bentuk kristal yang banyak corak dan ragamnya serta dapat menggolongkannya dalam kelompok-kelompok yang lazim disebut sebagai klasifikasi kristal.
5)   Agar dapat menerapkan manfaat sifat fisik Kristal di dalam berbagai praktek.
Mineralogi :
1)   Agar dapat mengenal, mendeskripsikan dan menentukan nama mineral-mineral pembentuk batuan berdasarkan sifat-sifat fisiknya.
2)   Agar dapat membuat beberapa kesimpulan mengenai struktur kristal,  komposisi kimia, asosiasi dengan mineral lain, dan mengetahui proses pembentukan mineral tersebut.
3)  Agar dapat menerapkan manfaat sifat fisik mineral dalam berbagai praktek di bidang teknik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar